Cabai adalah anggota dari keluarga merica yang merupakan sumber besar
dari Vitamin A, beberapa vitamin B, C, vitamin E dan K, beta-karoten,
kalium, lutein, dan zeaxanthin. Komponen aktif dari cabai adalah capsaicin. Keluarga cabai termasuk cabai, cabe merah, paprika dan jalapeno. Dengan banyaknya kandungan diatas, berikut akan diulas manfaat cabai bagi kesehatan secara umum.
Kemampuan cabai sebagai antioksidan terbukti dengan efektivitasnya
dalam mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas.
Berbagai studi membuktikan efektivitas antioksidan cabai dalam mengatasi
berbagai macam penyakit degeneratif yang terkait dengan radikal bebas,
antara lain DM, hiperkolesterol, kanker. Studi terakhir menyebutkan
bahwa antioksidan cabai memiliki efek perlindungan bagi tubuh terhadap
beberapa jenis patogen.
Cabai merah besar dapat mengatasi inflamasi penyebab asma
Kinerja
capsaicin sebagai antioksidan yang memiliki kemampuan sebagai
antiinflamasi telah teruji melalui sejumlah penelitian. Dengan
khasiatnya antiinflamasi ini, capsaicin dapat membantu mengatasi asma.
Dalam jurnal of Medical Food terbitan oktober 2011 Jang Young Ha, dkk.,
(2011) menyebutkan bahwa ekstrak cabai merah besar mampu menghambat
inflamasi yang disebabkan oleh ovalbumin serta menurunkan stres
oksidatif yang dialami oleh penderita asma.
apsaicin antioksidan ampuh untuk melawan kanker
Capsaicin dan
senyawa turunannya sangat efektif untuk melindungi tubuh dari radikal
bebas yang menyebabkan sel bermutasi menjadi kanker. Berbagai studi
menjelaskan bahwa kebiasaan mengonsumsi cabai dapat menurunkan risiko
terhadap beberapa jenis kanker, yakni kanker paru, esofagus, pankreas,
kolon, dan prostat.
Senyawa pedas pada cabai membuat darah menjadi encer
Capsaicin
juga merupakan pengencer darah (antioagulan) yang baik. Dengan
kemampuannya ini, konsumsi cabai dapat membantu mencegah terjadinya
berbagai penyakit yang ada hubungannya dengan pembuluh darah seperti
hipertensi, jantung koroner, dan stroke. Dengan didukung oleh kapasitas
antioksidan yang dimilikinya, konsumsi cabai secara rutin akan membantu
mencegah oksidasi lemak buruk yang mendorong peningkatan risiko
penyakit-penyakit tersebut.
Bagi penderita hiperlipidemia,
antioksidan cabai juga ber¬guna untuk mencegah oksidasi LDI.. LDL
teroksidasi adalah radikal bebas yang merusak pembuluh darah. Kerusakan
pembuluh darah merupakan faktor risiko yang memicu serangan jantung
stroke.
Capsaicin bantu mencegah DM
Tak hanya bermanfaat
untuk melindungi diri dari kanker, cabai juga sangat efektif untuk
membantu mengatasi DM. Kemampuannya sebagai antioksidan bermanfaat untuk
melindungi jaringan tubuh dari dampak buruk oksidan saat tubuh
mengalami peradangan. Peradangan adalah salah satu peristiwa buruk yang
terjadi pada saat kadar gula darah melonjak di atas ambang normal.
Peradangan merupakan faktor pemicu kenaikan kadar gula dan berbagai
komplikasi DM.
Capsaicin merupakan bioaktif yang sangat baik untuk
meningkatkan metabolisme karbohidrat. Kinerja tersebut didorong oleh
efektivitas capsaicin dalam meningkatkan energi termogenik. Peningkatan
laju metabolisme saat suhu tubuh meningkat memberi makna positif untuk
membakar lebih banyak kalori dari karbohidrat sehingga turut membantu
mengatasi lonjakan kadar gula darah yang tidak diharapkan. Oboh Ganiyu,
dkk., (2011) menyatakan bahwa cabai mempu menghambat akitivitas alfa
amylase dan alfa glukosidase sehingga berdampak positif pada penurunan
kadar gula dalam darah.
Tak hanya cabai pedas yang berkhasiat
Sejauh
ini para ahli memang menemukan bahwa cabai yang paling berkhasiat
adalah cabai yang pedas. Kepedasan suatu cabai menunjukkan tinggi kadar
capsaicin yang dimilikinya. Meskipun demikian, cabai yang tidak terlalu
pedas sekalipun berkhasiat sebagai antioksidan. Cabai hijau dan cabai
merah besar bahkan cabai manis (paprikd) juga mengandung antioksidan
yang bermanfaat. Karena itu, mengonsumsi cabai yang tidak pedas pun
telah memberi manfaat antioksidan yang dapat Anda nikmati.
Baca Juga :
pantangan makanan penyakit asma
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar